Rektor IAIN Lhokseumawe: Pendidikan Merupakan Kunci Menuju Indonesia Emas Tahun 2045

www.iainlhokseumawe.ac.id – Pendidikan merupakan kunci menuju Indonesia emas tahun 2045, kekayaan sumber daya alam belum menjamin kemajuan sebuah negara. Hal ini disampaikan Rektor IAIN Lhokseumawe Dr. H. Hafifuddin, M. Ag dalam sambutannya saat membuka kegiatan Virtual Internasional Conference 2020 yang dilaksanakan online oleh kampus tersebut.

Rektor menjelaskan bahwa pendidikan berhubungan erat dengan pasar tenaga kerja dan pasar inovasi pendidikan, Pasar tahun 2030 dan 2045 akan sangat dinamis dan mengalami volatilitas yang tinggi. “Pasar hari ini dicirikan oleh revolusi industry 4.0 dengan disajikan teknologi digital yang mendorong konektivitas,” tuturnya.

Mengantisipasi banyak pekerjaan manusia yang akan digantikan oleh mesin, maka hal itu perlu diantisipasi dengan pilihan jalan keluarnya adalah dengan pendidikan. Yang diharapkan mampu beradaptasi dengan dinamika pasar berubah dan tidak pasti. “Perlu pembenahan kurikulum, metode pembelajaran, kapasitas guru dan dosen beserta infastruktur pendidikan yang memadai” tutur Rektor.

Tambah Rektor, pasar inovasi dunia pendidikan diharapkan mampu menghasilkan inovasi yang unggul. Dengan revolusi industri 4.0 jenis inovasi pun mesti berbasis pada tekonlogi 4.0 nantinya penekanan terhadap kreatifitas dan kelincahan yang tinggi harus mampu menangkap peluang-peluang baru.

Banyak pribadi-pribadi yang memiliki jiwa untuk memajukan pendidikan serta semua pihak juga berkesempatan berkolaborasi dengan kerja sama yang baik untuk memajukan pendidikan.

“Setelah acara ini kita bersinergi untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan siap melakukan transformasi pendidikan di era 4.0.” harap Rektor.

Kegiatan internasional menghadirkan praktisi bidang pendidikan dari 8 negara termasuk Indonesia, keseluruhan narasumber juga merupakan akademisi yang fokus tentang pendidikan dan memiliki reputasi internasional. “Kegiatan ini dilaksanakan melalui online, para peserta yang mengikuti kegiatan sangat antusias, sebanyak 1.704 peserta yang tersebar di 32 negara,” ungkapnya Almira Keumala, MSi, Ak, CA selaku panitia pelaksana kegiatan tersebut.(AR)