Gerhana Bulan Tanggal 8 November 2022, Berikut Kajian Dosen Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe

www.iainlhokseumawe.ac.id – Gerhana bulan total yang akan terjadi pada tanggal 8 November 2022 M bertepatan pada malam purnama 14 Rabiul Akhir 1444 H merupakan gerhana terakhir di tahun 2022. Demikian disampaikan pakar ilmu falak IAIN Lhokseumawe, Dr. Tgk. Ismail, S.Sy., M.A.

Menurutnya gerhana bulan total ini akan terjadi pukul 09.09.57 UT atau pukul 16.09.57 WIB sampai pukul 12.48.33 UT atau 19.48.33 WIB.

“Awal gerhana bulan terjadi ditandai saat piringan bulan mulai memasuki bayang umbra bumi dan berakhir nya gerhana bulan saat piringan bulan mulai terlepas dari bayang umbra,” tuturnya.

Dr. Tgk. Ismail, S.Sy., M.A. menjelaskan bahwa, gerhana bulan total ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia saat bulan terbit di ufuk timur sampai peristiwa gerhana selesai. Untuk wilayah Aceh, gerhana bulan total ini hanya bisa dilihat setelah fase total, artinya gerhana hanya terlihat diparuh akhir. Jelasnya.

“Gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Gerhana bulan terjadi saat bulan berada pada fase purnama (full moon), namun gerhana bulan tidak terjadi disetiap bulan purnama, karena bidang orbit bulan tidak sejajar dengan bidang orbit bumi.” Tuturnya.

Jurusan Astronomi Islam Gelar Pengamatan Gerhana Matahari Parsial di Observatorium Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe

Ia juga menjelaskan gerhana bulan ada tiga macam jenisnya. Pertama, gerhana bulan total, gerhana ini terjadi disaat bulan sepenuhnya memasuki dalam bidang bayang inti (umbra) bumi, sehingga bulan terlihat saat puncak gerhana total berwarna hitam kemerah-merahan.

Kedua gerhana sebagian (parsial), dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi.

Ketiga gerhana bulan penumbra, dimana bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti bumi), tidak sampai ke dalam bayang inti. Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata bulan hanya terlihat redup tidak seperti pada saat purnama biasanya.

Dosen Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe tersebut juga menyebutkan, untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop, karena perubahan cahaya bulan saat masuk dalam bayang kerucut bumi hanya bisa dibedakan melalui pengamatan teleskop.

Untuk Aceh, salat gerhana bulan baiknya dilakukan langsung setelah salat Magrib, mengingat durasi waktu gerhana bulan untuk wilayah Aceh hanya sekitar satu jam lebih sedikit. Untuk daerah Lhokseumawe, bulan mulai terbit di ufuk timur mulai pukul 18.17 WIB, artinya untuk wilayah Lhokseumawe bila cuaca langit cerah, maka gerhana bulan mulai terlihat pukul 18.17 sampai 19.48 WIB. tutup Dr. Tgk. Ismail. (AR)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *