Peringati Milad Ke-9, UKM-PA JIPALA IAIN Lhokseumawe Bakti Sosial di Makam Pahlawan Cut Nyak Meutia

UKM-PA JIPALA IAIN Lhokseumawe Bakti Sosial

www.iainlhokseumawe.ac.id – Memperingati milad yang ke-9, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pecinta alam JIPALA IAIN Lhokseumawe melaksanakan bakti sosial ke makam pahlawan nasional Cut Nyak Meutia di kawasan pedalaman hutan Aceh Utara.

Kegiatan bakti sosial dilaksanakan selama 2 hari, dimulai pada hari Rabu sampai dengan Jum’at (17-19/6). Perjalanan ke lokasi dengan menempuh rute jalan setapak yang melewati jalur berlumpur, alur sungai hingga melewati jalur pepohonan besar dan berhasil tiba dengan selamat di makam pada malam pukul 23.00 WIB.

Keesokan paginya dilanjutkan dengan shalat subuh berjamaah, yasinan dan diiringi dengan doa bersama. Berbekal perlengkapan yang dibawa anggota melakukan bakti sosial dengan membersihkan areal disekitar makam.

UKM-PA JIPALA IAIN Lhokseumawe Bakti Sosial

Sementara itu, Adni Fajri, Koordinator Bakti sosial mengatakan alasan Pemilihan lokasi makam nasional untuk bakti sosial karena pertimbangan akses yang rumit ke lokasi, maka sedikit orang yang berziarah ke sana. “Besar harapan saya kepada Pemerintah daerah dan pusat agar akses jalan ke makam pahlawan untuk diperhatikan apalagi dengan jarak akses dari desa terakhir lebih kurang berjarak 25 KM kalau para pengunjung melakukan jalan kaki menghabiskan waktu 36 Jam pulang pergi karena jalur yang begitu rumit dan tidak bisa melewati kendaraan.” Ujarnya.

Ia juga menjelaskan Kegiatan bakti sosial ini merupakan wujud kepedulian mahasiswa dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya dan sejarah. Sosok pahlawan nasional Cut Nyak Meutia dikenal gagah dan berani dan pantang menyerah dalam medan perang melawan penjajah belanda. Nilai-nilai tersebutlah yang mesti dimiliki oleh pemuda di masa sekarang ini. Jelasnya.

UKM-PA JIPALA IAIN Lhokseumawe Bakti Sosial

Hal senada juga diutarakan oleh Muhammad Hanif selaku Ketua Umum UKM PA JIPALA mengatakan bahwa pendidikan budaya dan sejarah sangatlah mahal harganya maka pemerintah perlu memperhatikan juga akses yang layak ke sana.

“Kami menaruh harapan besar kepada Pemerintah daerah agar akses jalan ke makam pahlawan menjadi prioritas perhatiannya, mengingat pendidikan budaya dan sejarah sangat mahal harganya.” Pintanya.

Meski melakukan perjalanan ke kawasan pedalaman Aceh Utara namun tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19, Seluruh anggota berhasil pulang dengan selamat pada hari Jum’at (19/6/2020).(AR)