Rakerwil BEM SI Wilayah Aceh, DEMA IAIN Lhokseumawe : Mengukir Masa Depan Mahasiswa Aceh

www.iainlhokseumawe.ac.idDewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe bersama 10 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) yang tergabung dalam wilayah Aceh menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) pertamanya di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, pada 15 s.d. 17 September 2023.

Kegiatan ini dihadiri oleh PJ Gubernur Aceh yang diwakili oleh asisten 2 dan Wali Nanggroe Aceh. 10 universitas yang tergabung dalam aliansi BEM SI Wilayah Aceh yang turut hadir diantaranya STAIN Meulaboh, USK, Poltekkes Kemenkes Aceh, STIT Syekh Saman Al Hasan Gayo Lues, IAIN Takengon, Universitas Al-Muslim, Uniki Lhokseumawe, Universitas Samudera, dan Universitas Malikussaleh.

Rakerwil yang bertajuk “Optimalisasi Arah dan Garis Kebijakan BEM-SI Wilayah Aceh yang Berdaulat” ini merupakan langkah strategis bagi mahasiswa Aceh untuk merumuskan arah dan kebijakan bersama yang akan memengaruhi masa depan pendidikan tinggi di wilayah ini. Acara ini menarik perhatian mahasiswa dari berbagai kampus di Aceh, yang hadir dengan semangat untuk memperkuat peran mahasiswa dalam pembangunan Aceh yang lebih baik. Ujar Ketua Umum DEMA IAIN Lhokseumawe, Nabil Aufa Pohan.

Ia mengungkapkan pentingnya kerjasama antara mahasiswa dalam mewujudkan perubahan positif di Aceh. “Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan seluruh BEM-SI di Aceh agar dapat membangun lingkungan pendidikan yang lebih baik, menciptakan suasana kampus yang kondusif, dan memastikan hak-hak mahasiswa terlindungi,” ujarnya kembali.

Rakerwil ini diisi dengan beragam kegiatan, termasuk diskusi panel dengan pembicara terkemuka di bidang pendidikan, kebudayaan, dan sosial. Para peserta juga memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman dan ide-ide kreatif dalam workshop yang diselenggarakan selama acara berlangsung.

Tema “Optimalisasi Arah dan Garis Kebijakan BEM-SI Wilayah Aceh yang Berdaulat” mencerminkan semangat para mahasiswa Aceh untuk memiliki peran yang kuat dalam menentukan arah masa depan wilayah mereka. Mereka percaya bahwa dengan kerja sama dan komitmen, mereka dapat menjadi kekuatan yang berpengaruh dalam memajukan Aceh.

Salah satu isu yang menjadi perhatian dalam kegiatan ini adalah isu lingkungan. Beberapa perwakilan BEM kampus menyoroti permasalahan yang terjadi di daerah mereka masing-masing terkait dengan lingkungan. Salah satu kasus yang berdampak bagi petani adalah proyek krueng Pasee yang menyebabkan para petani di wilayah tersebut tidak bisa melakukan aktivitas pertanian.

Rakerwil ini juga merupakan ajang untuk membangun jaringan dan kerjasama yang erat antara mahasiswa di seluruh Aceh. Keberhasilan acara ini mencerminkan semangat perubahan yang kuat di kalangan mahasiswa Aceh, yang siap bersatu dan bergerak maju dalam mewujudkan masa depan yang lebih cerah untuk wilayah mereka.

“Forum ini sebagai tempat bersilaturahmi. Lalu juga tempat untuk menyatukan gagasan dan visi sehingga permasalahan-permasalahan yang ada di Aceh bisa dibawa ke pemerintah pusat,” ucap Mursalin, Koordinator BEM SI Aceh dan Ketua Pelaksana Rakerwil 2023.

Mursalin menambahkan bahwa Rakerwil ini merupakan langkah awal untuk membangun sinergi antara BEM SI Wilayah Aceh dengan pemerintah daerah dan pusat. Ia berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Aceh. (AR)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *