Mahasiswa KKN Melayu Serumpun Latih Masyarakat Membuat Sabun Cuci Piring

www.iainlhokseumawe.ac.id – Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun III se-Sumatera berikan edukasi kepada masyarakat tentang tingkatkan peluang Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) sabun cuci piring di Desa Meudheun, Aceh Jaya.

Hal tersebut dilakukan oleh mahasiswa KKN merupakan bagian dari salah satu program kerja mereka.

Menurut Cut Nur Kemala Dewi, Mahasiswa KKN pelopor ide sabun cuci piring, pembuatan sabun ini bisa menjadi alternatif masyarakat. Ia menyebutkan tujuan dari pembuatan sabun cuci piring itu banyak. Salah satunya yaitu meningkatkan peluang masyarakat dalam menciptakan produk UMKM yang mudah dibuat dan didapat. Ujarnya.

“Bahkan lebih baik lagi jika masyarakat desa Meudheun bisa memanfaatkan bahan alami dalam proses pembuatan sabun cuci piring.” Tuturnya.

Kelompok mahasiswa tersebut juga langsung membuat pelatihan guna merespon program kerja yang telah dirancang. “Mahasiswa KKN Melayu Serumpun membuat pelatihan di setiap dusun Meudheun, Aceh Jaya.” Jelasnya.

Ketua kelompok Mahasiswa KKN memberikan sabun cair kepada masyarakat setempat

Sementara itu, Ketua kelompok KKN di Desa Meudheun, Daris Aprinaldi Elman, mengatakan kegiatan ini dilaksaanakan guna membangkitkan semangat masyarakat agar tetap optimis menjalankan usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi bukan hanya sampai disitu saja akan tetapi untuk terus beradaptasi dan bertransformasi mengikuti harus ekonomi kreatif pada saat ini, ujar mahasiswa IAIN Lhokseumawe tersebut.

Lembaga pemusyawaratan gampong (Tuha Peut), Kak Imah sapaan akrabnya mengatakan bahwa masyarakat di desanya sangat antusias dan mengapresiasi atas dilaksanakannya pelatihan tersebut. Ia berharap semoga masyarakat bisa memanfaatkan ilmu yang mahasiswa berikan dalam kehidupan sehari-hari dan bisa mendapatkan penghasilan dari peluang UMKM tersebut. Ungkapnya.

Selain mengajarkan proses pembuatannya, masyarakat juga diajarkan cara membuat label nama produk, mereka menamakan sabun cair dengan nama “Mama Meudheun” yang langsung bisa digunakan sehari-hari. (AR)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *