DALAM bidang prasarana dan sarana kampus, IAIN Lhokseumawe sudah memiliki gedung perkuliahan dan sarana pendukung lainnya yang dibangun dengan dana SBSN dan sumber lain.
Gedung-gedung tersebut berdiri di atas lahan seluas 33 hektare yang dihibahkan oleh Pemerintah Aceh.
Salah satu sarana pendukung yang dimiliki adalah observatorium ilmu falak yang eksistensinya sudah diakui secara nasional.
Gedung itu diberi nama Gedung Observatorium Malikussaleh.
Wakil Rektor II IAIN Lhokseumawe, Dr Darmadi MSi, menyebutkan, sampai saat ini Observatorium Malikussaleh milik kampus tersebut sudah memiliki lima teleskop dengan fungsi berbeda-beda, dua unit theodolit, astrolabe, SGM, mizwala, kiblat tracker, GPS, dan peta bintang.
Ia menyebutkan, kelima teleskop itu adalah Teleskop Robotik RC 20 satu unit, Teleskop manual Celestron 1 unit, Teleskop Robotik Ioptron 2 unit.
Teleskop robotik Visen 1 unit, dan Teleskop Minigoler 1 unit. Menurut Darmadi, Observatorium Malikussaleh IAIN Lhokseumawe sudah banyak melakukan kegiatan internal dan eksternal dalam bidang tridarma perguruan tinggi.
Kegiatan eksternal, katanya, dilakukan bersama dengan lembaga yang sudah ada kerja sama seperti mengukur arah kiblat dengan tim Kemenag Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Kegiatan internal berbentuk rutin dan tidak rutin. Kegiatan rutin seperti rukyah hilal di setiap awal bulan Hijriah.
Kegiatan tidak rutin seperti pengamatan gerhana bulan, gerhana matahari, pendampingan penelitian mahasiswa, pelatihan penggunaan istrumen kepada mahasiswa, pengamatan super moon, pengamatan hari tanpa bayang, dan pendampingan kunjungan umum.
Semua kegiatan itu terekap pada laman Media Observatorium Malikussaleh IAIN Lhokseumawe dan dapat diakses secara umum di https://www. facebook.com/ObservatoriumMalikussaleh-IAIN-Lhokseumawe-1062704130417554. (*)
——————
Artikel telah tayang dan dikutip dari Harian Serambi Indonesia, edisi Serambi Awards 2022.
https://aceh.tribunnews.com/2022/03/17/miliki-sarana-bidang-ilmu-falak